Selasa, 12 Januari 2016

Tears and Rain (Chapter 2)


“Hai, apa kabar nona? Kau terlihat semakin cantik saja, semoga kecantikanmu akan terpancar dalam pemotretan kali ini. HWAITING!!” Soo jin dengan semangat menyapa gadis bertubuh semampai yang akan menjadi model untuk koleksinya kali ini.

Dari arah seberang, lelaki tampan yang berhasil menarik perhatian para kru sibuk mengotak-ngatik lensa kamera kesayangannya. Karismanya sungguh terpancar dari tubuh tegap itu.

Seorang gadis yang tidak lain adalah Park Soo Jin menghampiri sang fotografer untuk berbincang tentang tema dari koleksinya. “Permisi, perkenalkan nama saya Park Soo Jin, saya adalah designer untuk pemotretan hari ini.” Ia menepuk pelan pundak lelaki itu.

Tatapan mereka bertemu. Mereka saling memandang dalam waktu yang cukup lama. Soo jin tersadar lebih dulu.

“Ehem.. Jadi, tema kali ini..” Soo jin gugup setengah mati karena ditatap oleh sepasang mata tajam itu. Sangat tampan. Itulah kesan yang diberikan Soo jin pada lelaki yang saat ini sedang fokus pada kamera di genggamannya.

“Saya Lee Seung Joon, mohon kerjasamanya.” Ia segera berpaling meninggalkan Soo jin yang masih terpaku menatap punggung itu. Lelaki tersebut berubah menjadi dingin. Soo jin bertanya dalam hati, kemana seseorang yang menabraknya kemarin. Saat itu, ia terasa sangat hangat. Kali ini, ia adalah orang yang sepenuhnya berbeda. Terasa sangat jauh.

***** 

Pemotretan berjalan dengan lancar. Isu tentang Lee Seung Joon memang benar adanya. Ia tidak hanya tampan namun juga sangat piawai dalam menggunakan kamera. Hasil fotonya berhasil membuat Soo jin senang. 

Malam ini terasa dingin. Soo jin merapatkan cardigan cashmere yang melekat di tubuhnya. Ia mengamati foto demi foto pemotretan hari ini. Senyum terukir di wajahnya setelah sekian lama. “Perasaan apa ini?,”batinnya. Ia beralih dari laptopnya dan menatap bintang-bintang yang menghiasi malam yang gelap. 

I wish u were here beside me. But, it’s really impossible, right? 

Soo jin kembali larut dalam kerinduan akan kehadiran kekasihnya yang telah tiada.

“Aku lapar…” Soo jin bergumam. Ia beranjak dari kursinya yang nyaman untuk mencari sebuah mie instan. Tak satupun, ia menemukan sebungkus mie. Bahkan seorang fashion designer terkenal pun bisa tidak mempunyai makanan di rumahnya. 

Setelah tidak menemukan satu pun makanan di rumahnya, Soo jin memutuskan untuk bersantai sejenak sambil menikmati semangkuk mie instan di sebuah mini market.  

Di pintu keluar, Soo jin kembali menabrak seseorang, sudah dua kali dalam hari yang sama. “Hei, apakah kau suka menabrak orang?” Tanya seseorang yang memiliki suara yang sama dengan pria bernama lee Seung Joon itu.  

Soo jin mengangkat kepalanya. Laki-laki itu memang jauh lebih tinggi, sehingga mengharuskannya untuk mendongak.  


Soo jin tersontak kaget. “Kenapa kau bisa ada disini?” Tanyanya dengan sangat heran.
 
“Apakah itu sesuatu yang tidak mungkin?” Yang ditanya malah balik bertanya. Soo jin heran dengan kelakukan pria yang satu ini. Aneh, misterius, tapi mampu membuat jantungnya berdesir. Sihir apa yang ia berikan hingga mampu membuatnya menjadi seperti ini?  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar